Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

TP PKK Banten Perkuat Peran Keluarga Hadapi Era Digital

Laporan: Iyan Sopian
Selasa, 02 Desember 2025 | 07:22 WIB
Ketua TP PKK Banten, Tinawati Andra Soni, dalam kegiatan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (Paaredi) di Gedung Negara Provinsi Banten, Senin (1/12/2025). - Biro Adpimpro Banten -
Ketua TP PKK Banten, Tinawati Andra Soni, dalam kegiatan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (Paaredi) di Gedung Negara Provinsi Banten, Senin (1/12/2025). - Biro Adpimpro Banten -

RMBANTEN.COM - Kota Serang – Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Banten menegaskan komitmennya memperkuat kapasitas orang tua dan para kader dalam menghadapi dinamika pengasuhan anak di era digital. 
 

Pesan itu disampaikan Ketua TP PKK Banten, Tinawati Andra Soni, dalam kegiatan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (Paaredi) di Gedung Negara Provinsi Banten, Senin (1/12/2025).
 

Tinawati mengingatkan bahwa teknologi kini sering menjadi “orang tua kedua” yang menggantikan interaksi langsung. 

 

“Teknologi sering menjadi silent babysitter yang menggerus interaksi tatap muka berkualitas antara orang tua dan anak,” ujarnya.
 

Era Digital, Tantangan Baru untuk Orang Tua
 

Menurut Tinawati, kemajuan teknologi membawa kemudahan sekaligus ancaman. Anak-anak tumbuh sebagai digital native—akrab dengan gawai sejak usia dini—sehingga keluarga harus menjadi benteng pertahanan pertama.
 

“Pola asuh konvensional tidak lagi memadai. Keluarga adalah benteng utama dalam membentuk karakter anak dan melindungi mereka dari dampak negatif digital,” tegasnya.
 

Ia menekankan perlunya pendampingan yang konsisten agar anak mendapatkan pengalaman digital yang aman, positif, dan seimbang dengan nilai agama, moral, serta budaya lokal Banten.
 

Literasi Digital untuk Orang Tua
 

Tinawati menegaskan pentingnya kapasitas literasi digital bagi para orang tua. Bukan sekadar mengawasi, tetapi membangun hubungan yang terbuka dan saling percaya.
 

“Yang dibutuhkan anak adalah pendampingan aktif, bukan larangan total. Bangun komunikasi dan kepercayaan agar anak nyaman berbagi pengalaman digitalnya,” katanya.
 

Ia berharap materi yang diberikan dapat diterapkan dalam keluarga serta ditularkan kepada masyarakat luas. 
 

“Mari kita bersinergi menciptakan generasi emas Banten yang cerdas, berkarakter, dan beretika digital,” ujarnya.
 

Psikolog PUSPAGA: Komunikasi adalah Kehadiran Emosional
 

Pada kesempatan yang sama, Psikolog Ratu Eliyan Handiyanti, Tenaga Ahli Divisi Pencegahan PUSPAGA Banten, menegaskan bahwa setiap anak memiliki peluang yang sama untuk berkembang asalkan mendapat dukungan lingkungan yang tepat.
 

“Setiap anak lahir dengan potensi untuk menjadi pribadi yang utuh. Orang tua harus memastikan lingkungan keluarga aman, hangat, dan mendukung tumbuh kembang mereka,” tuturnya.
 

Ratu Eliyan menekankan bahwa komunikasi bukan hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menghadirkan ketenangan emosional bagi anak. Ia mengingatkan berbagai kesalahan umum orang tua: “Sering kali kita terburu-buru merespons, bukan memahami.”
 

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: