Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Rico Pasaribu

Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 09 Juli 2024 | 05:05 WIB
Konferensi pers terkait pembakaran rumah jurnalis di Kabanjahe, Rico Sempurna Pasaribu.-- Disway -
Konferensi pers terkait pembakaran rumah jurnalis di Kabanjahe, Rico Sempurna Pasaribu.-- Disway -

RMBANTEN.COM - Disway - Dibakar. Rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu dibakar. Bukan terbakar.

 

Pelaku pembakarannya sudah ditangkap: dua orang. Yang satu, seorang sopir angkot. Tinggalnya dekat terminal Kabanjahe, Karo, Sumut. Rumah itu sekitar lima kilometer dari rumah yang dibakar.

 

Satunya lagi, orang Medan tapi tinggal di Kabanjahe. Pekerjaannya kuli serabutan. Rumah kosnya yang di Kabanjahe juga sekitar lima kilometer dari rumah yang dibakar.

Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi kemarin ke Kabanjahe. Ia sendiri yang mengumumkan kepada wartawan di Karo: bahwa rumah Rico dibakar, bukan terbakar.

 

Komjen Pol Agung baru saja naik pangkat bintang 3 pada 1 Juli lalu. Ia sebenarnya sudah digantikan oleh Kapolda yang baru Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto namun belum dilakukan serahterima jabatan. 

 

Marko Sembiring Keloko, sahabat Disway di Kabanjahe, hadir di konferensi pers Kapolda Komjen Pol Agung itu. Marko wartawan Pos Metro Medan di Karo.

 

Marko dan para wartawan di Karo masih penasaran: kapolda masih belum mengatakan apa motif pembakaran rumah wartawan miskin tersebut.

 

"Masih terus didalami. Pada saatnya akan dijelaskan," ujar kapolda. "Satu orang lagi kini masih dalam pemeriksaan," tambah kapolda seperti dilaporkan Marko.

 

Marko menduga satu orang yang masih dalam pemeriksaan itu adalah bos yang membayar juru bakar. Atau suruhan orang yang membayar. Bisa juga perantara dari perantaranya perantara orang yang membayar.

 

Rumah Rico yang kecil, hanya 3 x 4 meter, terbuat dari papan, memudahkan pembakarannya.

 

Dua orang itu ke rumah Rico pukul 03.00. Udara Kebanjahe selalu dingin. Bisa 21 derajat menjelang subuh. Apalagi di bulan Juli.

 

Rico tidur nyenyak. Ia baru diantar pulang pukul 00.00. Berarti baru tiga jam tertidur.

 

Istri Rico juga lelap. Pun anak kedua mereka. Istri Rico malam itu lagi tidur bersama satu-satunya cucu yang masih kecil. Ini cucu dari anak pertama yang tinggal di kampung lain. Empat orang itu terbakar bersama. Tewas. Hangus.

 

Pembakaran itu sudah diatur agar tidak ada penghuni rumah yang selamat. Caranya: pertalite disiramkan di sekeliling rumah. Toh ukurannya hanya 3 x 4 meter. Bahkan, menurut Marko, hanya 2,5 x 4 meter. Api pun berkobar di segala arah. Setidaknya seisi rumah sulit bernapas dulu.

 

Meski polisi masih perlu waktu menggali motif pembakaran itu para wartawan di Karo sudah memastikan: terkait dengan berita yang ditulis Rico habis-habisan soal judi, narkoba, dan para backing-nya.

 

Rico tidak ada urusan dengan sopir angkot dan kuli serabutan.

 

Wartawan di Karo pun salut pada kegigihan polisi yang berhasil mengungkap bahwa rumah Rico sengaja dibakar.

 

Wartawan di Karo akan berkumpul lagi Kamis lusa. Mereka akan memberikan apresiasi kepada Polres Tanah Karo, sambil menuntut agar motifnya segera diungkapkan. Mereka ingin tahu siapa dalang pembakaran rumah wartawan itu.

 

Para wartawan Karo merasa tidak sia-sia terus berjuang di belakang Rico.

 

Kamis lalu mereka menggelar "Malam 1000 Lilin". Lokasinya di dekat rumah yang dibakar. Acara dimulai pukul 20.00 dan baru berakhir pukul 23.00. Yang hadir hampir seribu orang karena masyarakat juga ikut serta.

 

"Apakah sejak Rico tewas pemberitaan tentang judi tidak gencar lagi?" tanya saya pada Marko.

 

"Tidak ada lagi berita judi. Judinya sendiri sudah tidak ada. Sudah diberantas habis," jawab Marko. "Judi sebagai obat pun sudah tidak ada," tambahnya.

Judi sebagai obat? Rupanya banyak juga orang melakukan judi sebagai obat di sana. Obat suntuk.

 

Wartawan hebat tidak harus lahir dari media yang hebat. Contohnya Rico, wartawan TribrataTV.com. Dengar nama Tribrata kesannya seperti medianya kepolisian. Tapi bukan. Itu murni swasta. Nama Rico kini jauh lebih besar dari medianya.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Dahlan Iskan saat bertemu himpunan pengusaha nahdliyin atau HPN. [Disway]
Sampai Kapan
Selasa, 22 Oktober 2024
Presiden Prabowo Subianto saat menyapa masyarakat sepulang dari pelantikan presiden di Gedung DPR / MPR. [Foto: Tim Prabowo]
Detik Terakhir
Senin, 21 Oktober 2024
Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada calon menteri, calon wakil menteri, dan calon pimpinan lembaga negara di Hambalang.-
Kabinet Baru
Minggu, 20 Oktober 2024
Raeesah Khan.---
Diktator Baik
Sabtu, 19 Oktober 2024
Dahlan Iskan melaksanakan di masjid di pusat kota Fuzhou.
Gelap Cahaya
Jumat, 18 Oktober 2024
Mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia di Fuqing. [Disway]
Alwi Novi
Kamis, 17 Oktober 2024