Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Pemkot Tangsel Targetkan Zero AIDS di Tahun 2030

Laporan: Lani Pahrudin
Selasa, 03 Desember 2024 | 16:14 WIB
Walikota Tangsel Benyamin Davnie saat peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Selasa (3/12). [Foto: Dok Pemkot/RMB]
Walikota Tangsel Benyamin Davnie saat peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Selasa (3/12). [Foto: Dok Pemkot/RMB]

RMBANTEN.COM - Tangsel - Sebagai bagian dari komitmen dalam memerangi HIV/AIDS, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan Zero AIDS pada 2030.


Hal itu disampaikan Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, saat menghadiri peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Selasa (3/12).


"Ada 1.917 penyintas AIDS dari berbagai usia di Tangsel. Target kita lima tahun ke depan adalah memastikan seluruh penyintas ini dapat pengobatan, dan tidak ada lagi penularan kasus baru,” ujar Benyamin.


"Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Tangsel terus meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan," sambungnya.


Dikatakan Benyamin, semua rumah sakit milik pemerintah kota serta enam rumah sakit swasta telah dilibatkan dalam upaya pengobatan HIV/AIDS, dan jumlahnya akan terus ditambah.


Sementara itu, ketersediaan obat untuk penyintas HIV dan AIDS didapatkan dari pemerintah pusat.


Benyamin juga memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang terjangkit HIV/AIDS.


Ia menegaskan pentingnya dukungan moral agar mereka tetap optimis menjalani kehidupan, melanjutkan pendidikan, dan beraktivitas seperti biasa.


"Makanya, untuk (penyintas) anak-anak itu harus kita berikan semangat yang luar biasa supaya mereka bisa optimis untuk melanjutkan kehidupan, untuk tetap sekolah, untuk beraktivitas seperti biasa," ujar Benyamin.


Benyamin mengingatkan masyarakat untuk memahami cara penularan HIV/AIDS, yang hanya terjadi melalui kontak tertentu seperti penggunaan jarum suntik bersama atau transfusi darah, serta air mani atau cairan vagina.


Benyamin menegaskan bahwa interaksi sehari-hari seperti bersalaman tidak akan menularkan virus tersebut.

 

"Imbauan saya, terutama kepada remaja, adalah selalu berhati-hati. Jika ada perubahan ketahanan tubuh, segera periksakan ke fasilitas kesehatan. Pencegahan sangat penting agar kasus tidak bertambah,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: