Meta Dituding Sensor Konten Pro-Palestina, DPR Bakal Panggil Perwakilan!

RMBANTEN.COM - Jakarta, 2 Maret 2025 – Raksasa media sosial Meta (induk Facebook dan Instagram) kembali disorot! Sejumlah organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) menuding Meta telah membatasi dan menyensor konten pro-Palestina di platform mereka.
Human Rights Watch (HRW) menyebut tindakan Meta sebagai "sensor sistematis" yang membungkam suara Palestina. Parahnya lagi, sejak Oktober 2023, lebih dari 15 juta postingan berbahasa Ibrani yang menghasut kekerasan terhadap Palestina justru dibiarkan tanpa moderasi!
Karena itu, pada 23 Januari 2025, organisasi HAM internasional seperti Amnesty International, Open Society Justice Initiative, dan Victim Advocates International mengajukan keluhan whistleblower kepada Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat.
DPR RI Geram! Kang Aher: Meta Dukung Genosida?!
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan langsung bersuara. Ia mendukung langkah Amnesty International yang melaporkan Meta karena dianggap berpihak kepada Israel dan membungkam Palestina.
"Kalau Meta membatasi konten pro-Palestina, tetapi membiarkan ujaran kebencian terhadap rakyat Palestina, ini artinya Meta berpihak! Ini bukan sekadar sensor biasa, tetapi dukungan terhadap genosida!" tegas pria yang akrab disapa Kang Aher, Minggu (2/3/2025).
Menurut politisi PKS ini, tindakan Meta yang dianggap membungkam Palestina bukan sekadar kebijakan internal perusahaan, tetapi bentuk keberpihakan terhadap penjajahan dan kekerasan yang dilakukan Israel di Gaza.
"Ini bukan hanya soal kebebasan berekspresi. Ini soal keadilan! Kita harus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan melawan semua bentuk penindasan, termasuk yang dilakukan oleh platform digital!" tambahnya.
DPR Panggil Meta Indonesia, Minta Klarifikasi!
Ahmad Heryawan memastikan bahwa Komisi I DPR RI tidak tinggal diam. Sebagai mitra kerja Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), DPR bakal memanggil perwakilan Meta Indonesia untuk meminta penjelasan.
"Kami ingin tahu, apakah ini kebijakan global Meta atau justru ada instruksi khusus untuk membungkam Palestina?! Jangan sampai Indonesia ikut jadi korban sensor yang tidak adil ini!" tegasnya.
Kang Aher menegaskan bahwa DPR RI akan terus menjaga kebebasan berekspresi, terutama dalam isu-isu kemanusiaan seperti Palestina.
"Indonesia punya sikap tegas mendukung Palestina! Maka, platform digital yang beroperasi di Indonesia juga harus menghormati sikap politik luar negeri kita!" pungkasnya.
Pertanyaannya, beranikah Meta datang dan menjelaskan? Atau justru akan terus bersembunyi di balik kebijakan global mereka? Rakyat menunggu jawabannya!
Gaya Hirup | 5 hari yang lalu
Mancanagara | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 4 hari yang lalu
Pamenteun | 2 hari yang lalu
Pulitik Jero | 1 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu