Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Golput Tinggi! Komisi II DPR RI Serukan Evaluasi Pilkada Serentak

Laporan: Firman
Minggu, 01 Desember 2024 | 09:10 WIB
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. [Foto: Repro/RMN]
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. [Foto: Repro/RMN]

RMBANTEN.COM - Parlemen, Jakarta - Gelaran Pilkada Serentak 2024 telah selesai dilaksanakan. Walaupun dinilia aman dan berlangsung baik, namun disisi lain Komisi II DPR RI menemukan angka partisipasi yang tidak mencoblos (Golput) cukup tinggi.

 

Atas dadsar itu, Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menilai perlu adanya evaluasi terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 karena terjadi peningkatan angka golongan putih (golput).

 

"Komisi II DPR sedang mencermati apakah dengan keserentakan pemilihan yang kita lakukan justru menimbulkan anomali terhadap partisipasi masyarakat," ujar Rifqinizamy dalam keterangannya dikutip Minggu (1/12).

 

Menurut Rifqinizamy, Komisi II akan melakukan riset secara komprehensif agar gelaran pemilu tak menimbulkan anomali.

 

"Termasuk yang berkaitan dengan dugaan jadwal pilkada serentak yang digelar tak lama setelah pemilu presiden dan pemilu legislatif," ujarnya.

 

“Hal-hal seperti ini perlu dilakukan riset mendalam untuk melihat sejauh mana berpengaruh terhadap dukungan publik dalam kontestasi pilkada,” ungkap Rifqi sapaan akrabnya.

 

Komisi II DPR yang menjadi mitra kerja penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) belum menjadwalkan untuk menggelar rapat untuk membahas hasil dan evaluasi gelaran Pilkada Serentak 2024.

 

Komisi Pemilihan Umum mencatat sejumlah fenomena penurunan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih pada gelaran Pilkada Serentak 2024.

 

Salah satunya, Jakarta yang nyaris hanya sebagian pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Tercatat, daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta adalah 8.214.007 jiwa, tetapi yang menggunakan hak pilih hanya sekitar 4,3 juta.

 

"Angka golput di Jakarta mencapai 46,95 persen, sekaligus mencatatkan rekor sebagai golput tertinggi sepanjang sejarah pilkada di Jakarta," jelas Rifqi. rajamedia

Komentar: