Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Di bawah Rata-rata Nasional, Inflasi di Provinsi Banten Terkendali

Laporan: Raja Media Network
Senin, 07 Agustus 2023 | 20:46 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar. (Foto: Dok Pemprov)
Pj Gubernur Banten Al Muktabar. (Foto: Dok Pemprov)

RMBanten.com - Serang -  Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi bulan ke bulan (MoM) di Provinsi Banten pada bulan Juli 2023 sebesar 0,06 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Angka tersebut terendah inflasi bulan ke bulan sepanjang tahun 2023.

Sementara secara Tahun ke Tahun (YoY) angka inflasi Provinsi Banten mencapai 2,93 persen di bawah nasional yang mencapai 3,08 persen.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Pemprov Banten selalu menjalankan apa yang menjadi arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian yang disampaikan pada rapat Koordinasi mingguan berkenaan dengan pengendalian inflasi.

"Kita senantiasa melakukan evaluasi terhadap berbagai catatan yang diberikan dalam rangka penanganan inflasi di daerah,” kata Al Muktabar usai mengikuti Rakor Inflasi secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (7/8).

Kata Al Muktabar, tidak hanya di Provinsi Banten, saat ini di beberapa daerah lainnya juga penurunan inflasi itu terjadi dan angkanya relatif pada posisi yang berdekatan.

"Situasi inilah yang membuat keadaan di Provinsi Banten cukup relatif stabil. Sehingga secara nasional, harga-harga komoditi penyumbang inflasi itu terbentuk secara stabil seperti beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras dan telur,” terang Al Muktabar.

Al Muktabar mengajj, dirinya selalu melakukan pemantauan langsung harga-harga itu di pasaran, baik di kala pagi, siang kadang juga malam. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa angka yang disajikan oleh BPS itu benar adanya.

"Ketika ada terjadi lonjakan harga, kita juga bisa langsung intervensi dengan menghubungi secara langsung daerah-daerah yang menjadi champion komoditi bersangkutan,” ucapnya.

Lebih lanjut katavAl Muktabar, agar harga itu tetap stabil, Pemprov Banten mempergunakan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk biaya transportasi dari daerah produksi utama ke Provinsi Banten, sesuai peraturan yang berlaku.

"Barang yang datang itu, bisa menggunakan harga yang relatif sama dari daerah asalnya,” demikian tutup Al Muktabar melansir laman resmi Pemprov Banten.rajamedia

Komentar: