Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Airin: Provinsi Banten Berpotensi Meraih Economic Spillover dari IKN

Laporan: Raja Media Network
Jumat, 14 Juni 2024 | 10:57 WIB
Bacagub Airin Rachmi Diany menyebut Provinsi Banten akan meraih economic spillover dari IKN. (Foto: AMR/RMB)
Bacagub Airin Rachmi Diany menyebut Provinsi Banten akan meraih economic spillover dari IKN. (Foto: AMR/RMB)

RMBANTEN.COM - Tangsel, Banten - Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany menyebut Provinsi Banten berpotensi besar meraih economic spillover, efek pertumbuhan ekonomi dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Apalagi Banten berbatasan langsung Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dan terdapat wilayah Tangerang Raya yang menjadi daerah aglomerasi sehingga terjadi  perekonomian yang kompetitif dan berkelanjutan.

"Provinsi Banten memiliki dan berpotensi besar untuk maju melalui dampak ekonomi atau economic spillover dari Daerah Khusus Jakarta. Sekarang sudah terbit Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ. Termasuk di dalamnya aglomerasi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan," ujar Airin kepada wartawan, Jumat (14/6).

Menurut Airin, provinsi Banten memiliki beragam potensi yang harus dimaksimalkan. Hal itu dilihat dari letak strategis yang menjadi gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran.

Kemudian kekayaan sumber daya alam seperti kehutanan, kelautan, dan destinasi wisata alam. Banten berbatasan langsung dengan DKJ yang potensial untuk pengembangan kawasan industri.

Airin menyebut, Banten memiliki 15 destinasi dan 8 diving spot yang menjadi wisata pesisir unggulan. Bahkan, nilai ekonomi karbon dari mangrove sekitar Rp 8,8 miliar rupiah dan nilai ekonomi karbon dari terumbu karang Rp 376 miliar per tahun.

Airin menyampaikan terkait tiga isu utama yang harus diselesaikan di Provinsi Banten. Antara lain, penurunan angka pengangguran, pemerataan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Soal pengangguran, diperlukan penambahan balai latihan kerja di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Selain itu, diperlukan optimalisasi sistem magang berbasis penempatan kerja.

"Mendorong para pemuda Banten mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pengembangan sekolah vokasi berbasis siap kerja dan siap usaha," ujarnya.

Ia juga memiliki program dalam menjawab isu pemerataan. Airin menawarkan program Pijar Banten (Pemerataan Infrastruktur dan Wajah Baru Banten).  

"Peningkatan mantap jalan dan Pembangunan jalan poros desa terutama di wilayah selatan," tuturnya.

Mengenai isu kemiskinan, Airin ingin meningkatkan capaian jaminan kesehatan nasional yang merata untuk masyarakat.

Dirinya juga mendorong beasiswa pendidikan gratis bagi siswa yang bersekolah di sekolah negeri ataupun swasta serta yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Untuk memberikan daya ungkit Ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan, Airin berencana akan mengembangkan destinasi wisata bahari dan desa wisata di Banten selatan dan barat.

"Saat Ibukota berpindah ke Kalimantan.  Saya meyakini, ketika kita bekerja bersama-sama berkolaborasi, ada hal yang mungkin akan meningkatkan daya saing ekonomi yang tentunya bagi pemerintah, dan juga masyarakat di Banten," tuturnya.

Dampak economic spillover ini juga sempat Airin sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertema 'Nasib Banten Pasca Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN)', yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Banten, Pandeglang, Senin (10/6).

Menurut Airin, membangun kolaborasi yang efektif antara pemangku kepentingan pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan, termasuk perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan kunci untuk mencapai kemajuan bersama.

"Paling penting adalah partisipasi dari masyarakat. Saya melihat banyak sekali keinginan kuat dari masyarakat yang mencintai Provinsi Banten. Ini modal yang besar dalam melakukan percepatan pembangunan Banten," ujarnya.rajamedia

Komentar: