Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

Analis Politik UIN Jakarta: Hubungan Jokowi dan PDIP tidak Bisa Diselamatkan, Sudah End!

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 10 Januari 2024 | 21:53 WIB
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. (Foto: Repro)
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. (Foto: Repro)

RMBanten.com - Politik - Analis politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno menyampaikan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan (PDIP) sudah selesai.

Menurut Adi, Presiden Jokowi dan PDIP tidak memilih chemistry dan tidak memilih kesamaan, misalnya soal pemilihan presiden.

"Sudah end sebenarnya. Tidak ada lagi yang bisa diselamatkan hubungannya," jelas Adi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu  menyebut bahwa istilah talak tiga sudah tersirat, meski talak tiga ini tidak diucapkan satu sama lainnya.

"Misalnya soal Pilpres, PDIP jelas mengusung Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024.  Tapi publik tahu, bahwa Jokowi dalam konteks Pilpres 2024, merestui Mas Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon pendamping Prabowo Subianto," ujar Adi Prayitno.

Lanjut Adi, kepentingan Jokowi dan PDIP sudah terlihat berbeda. Adi melihat bahwa PDIP juga tidak menganggap Jokowi sebagai kader PDIP.

"Kalau kesamaan dan kepentingan politiknya PDIP dan Jokowi sama, mestinya Gibran gak maju. Yang jelas-jelas itu bertabrakan dengan politik PDIP," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan (PDIP), pada Rabu, 10 Januari 2024. Sebab, Presiden akan melakukan lawatan ke sejumlah negara pada sore ini.

"Presiden sudah ada rencana kunjungan kenegaraan ke tiga negara, yaitu Filipina, Vietnam dan kemudian Brunei dari tanggal 9 sampai 14 Januari," ujar Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa, 9 Januari 2024.

Ari menjelaskan agenda lawatan Presiden sudah dijawadlkan beberapa bulan lalu. Agenda Presiden juga melibatkan kementerian luar negeri dari negara terkait.

Selain itu, Ari memastikan hingga saat ini, Presiden belum menerima undangan untuk menghadiri HUT PDIP ke-51. Partai tersebut juga tidak meminta Presiden menyampaikan kata sambutan secara virtual.

"Sampai saat ini seperti yang sudah disampaikan Presiden, belum diterima (undangan HUT PDIP) oleh Kementerian Sekretariat Negara," jelasnya.

Namun, Ari mengklaim Presiden masih berkomunikasi dengan jajaran pengurus PDIP. Diharapakan ketidak hadiran Presiden dalam HUT PDIP tak memperkeruh suasana di tengah masyarakat.

"Tidak ada ketegangan lah elitnya aja berkomunikasi dengan baik, rakyatnya pasti komunikasinya jauh lebih baik," pungkasnya.rajamedia

Komentar: