Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

WNI di Myanmar Jadi Korban TPPO, Dave Minta Pemerintah Lakukan Pembelaan

Laporan: Halim Dzul
Sabtu, 14 September 2024 | 21:03 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono. [Foto: Repro]
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono. [Foto: Repro]

RMBANTEN.COM - Parlemen, Jakarta -  Pemerintah harus bertanggung jawab untuk melakukan edukasi, juga pembelaan terhadap para WNI kita di Myanmar.

 

Demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono  terkait  puluhan warga negara Indonesia (WNI) diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myawaddy, Myanmar.  

 

Dave mengaku kaget dan sedih atas kejadian itu. Dave juga meyesalkan kejadian semacam ini terus berulang kembali.

 

Diketahui, Beredar video puluhanWNI  diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myawaddy, Myanmar. Dalam unggahan tersebut, para korban minta tolong ke Pemerintah Indonesia untuk segera membebaskan para WNI tersebut.

 

“Berarti kesalahan ini memang tentu pemerintah juga bertanggung jawab untuk melakukan edukasi, juga pembelaan terhadap para WNI kita di Myanmar,” ujar Dave kdi Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9)

 

Dalam video amatir tersebut, sejumlah orang yang diduga WNI korban TPPO mengaku disekap dan dipaksa kerja 15 jam tanpa gaji. Mereka juga mengatakan bakal mengalami penyiksaan dengan cara disetrum jika tidak mencapai target.

 

Politisi dari Partai Golkar itu mempertanyakan bagaimana modus kejadian ini dapat terus terjadi. Ia pun menduga bisa jadi ada keterlibatan aparat tertentu. Meski demikian, menurutnya, sindikat semacam ini harus dibongkar jaringannya.

 

“Juga harus ada penjelasan dari pemerintah, baik kepada keluarga ataupun masyarakat umum, bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini, tipuan-tipuan, rayuan-rayuan pekerjaan dengan gaji besar, dolar di luar negeri, itu semua ternyata adalah palsu, yang mengakibatkan, justru memberatkan dan menjerat para warga kita, hingga menyulitkan semua orang ketika mereka terjerat di dalam permasalahan ini,”uar Dave.

 

Dave optimistis, meski masa kepemimpinan di tubuh Kementerian Luar Negeri akan transisi nantinya, penanganan masalah ini akan terus berjalan. Sebab menurutnya, Kemenlu telah memiliki sistem yang baik.

 

“Kemenlu juga sudah membangun sistem dan juga membangun mendidik SDM yang unggul, sehingga siapapun pemimpin ini tetap bisa berjalan, dan juga target-target, dan juga tugas-tugas dapat diselesaikan dengan baik,”  lanjutnya.

 

Dikatakan Dave, Komisi I DPR RI pun akan mengambil langkah lebih lanjut dengan berkoordinasi kementerian lembaga terkait yang merupakan mitra komisi I DPR. Meski begitu, ia mengungkapkan penanganan ini membutuhkan koordinasi dengan mitra lainnya.

 

“Seperti apakah itu Kemenkumham, imigrasi, ataupun juga kementerian lainnya, dan juga pemerintah daerah, untuk mendesiminasi informasi, agar mereka itu tidak cepat berbuai dengan impian gaji-gaji besar, tapi ternyata itu adalah palsu,” tutup Dave.rajamedia

Komentar: