Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Waspada Banjir! BMKG Ingatkan Hujan Lebat Pertengahan September!

Laporan: Raja Media Network
Sabtu, 13 September 2025 | 15:54 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati - Dok BMKG -
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati - Dok BMKG -

RMBANTEN.COM - Jakarta, BMKG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai faktor lingkungan dan infrastruktur yang kurang baik memperparah dampak banjir. Hal ini menyusul prediksi hujan deras yang akan mengguyur banyak wilayah di Indonesia pada pertengahan September 2025.
 

Jakarta hingga Kalimantan Barat Siaga Hujan Lebat
 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut sistem drainase di sejumlah wilayah belum mampu menyalurkan volume air hujan yang sangat besar. Pada 12–14 September 2025, hujan lebat diperkirakan terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Kalimantan Barat.
 

“Buruknya sedimentasi dan sampah yang menyumbat saluran air, sehingga risiko genangan semakin tinggi. Sejumlah wilayah seperti Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, dan DI Yogyakarta juga diperkirakan akan basah kuyup diguyur hujan deras,” ujar Dwikorita dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (13/9/2025).
 

Angin Kencang Ikut Mengintai
 

Selain hujan lebat, BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang. Wilayah yang berisiko antara lain Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Sementara itu, pada 15–18 September, hujan deras akan kembali melanda Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
 

“Potensi angin kencang masih mengintai Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku,” tambahnya.
 

Kompleksitas Dinamika Atmosfer
 

Dwikorita menjelaskan dinamika atmosfer saat ini cukup kompleks dan berkontribusi terhadap peningkatan risiko bencana hidrometeorologi. Ia menyebut Fase Dipole Mode Index (DMI) negatif (−1,27) serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) bernilai negatif mendukung pembentukan awan hujan.rajamedia

Komentar: