Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Puan Tutup Konferensi PUIC di Jakarta: Dunia Islam Bangkit, Keadilan Jadi Warisan

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 15 Mei 2025 | 19:15 WIB
Ketua DPR RI sekaligus Presiden baru Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Puan Maharani,  menutup rangkaian Konferensi ke-19 PUIC di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (15/5/2025). - Foto: Humas DPR -
Ketua DPR RI sekaligus Presiden baru Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Puan Maharani, menutup rangkaian Konferensi ke-19 PUIC di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (15/5/2025). - Foto: Humas DPR -

RMBANTEN.COM - Jakarta, PUIC – Ketua DPR RI Puan Maharani menorehkan sejarah baru. Sebagai perempuan pertama yang memimpin Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Puan resmi menutup rangkaian Konferensi ke-19 PUIC yang digelar di Gedung DPR RI, Rabu (15/5/2025).
 

Dalam balutan semangat solidaritas dunia Islam dan visi global yang kuat, Puan menegaskan bahwa “Deklarasi Jakarta” adalah suara bulat parlemen Islam untuk memperjuangkan keadilan bagi Palestina, memperkuat tata kelola pemerintahan, serta mengokohkan peran perempuan dalam pembangunan.
 

“Kita telah sepakat memperjuangkan keadilan bagi Palestina, memperkuat tata kelola pemerintahan, mengokohkan peran perempuan, dan mendorong tatanan dunia yang lebih adil,” tegas Puan di hadapan delegasi parlemen dari puluhan negara OKI.
 

Deklarasi Jakarta: Peta Jalan Baru Dunia Islam
 

Deklarasi Jakarta tak hanya jadi dokumen simbolik, tapi juga peta jalan konkret bagi arah perjuangan dunia Islam dalam forum internasional. Indonesia sebagai tuan rumah menyatakan komitmennya untuk mengawal implementasi setiap resolusi yang telah disepakati.
 

Puan dengan penuh keyakinan menyerukan kepada seluruh delegasi untuk membawa semangat konferensi ke ruang sidang parlemen masing-masing.

 

“Saya mengajak seluruh delegasi untuk membawa semangat dan isi deklarasi ini sebagai komitmen bersama memperkuat solidaritas negara-negara OKI,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
 

Parlemen Islam dan Misi Perubahan Global
 

Menjelang penutupan konferensi, Puan memberi penekanan pada peran strategis parlemen Islam dalam mendorong perubahan global yang bermartabat dan berkeadilan, khususnya bagi kelompok rentan: anak-anak, perempuan, dan korban konflik.

 

“Warisan kita bukan terletak pada besarnya gedung yang kita bangun, tetapi pada martabat yang kita pulihkan bagi setiap manusia yang terluka oleh perang, kemiskinan, dan ketidakadilan,” ucapnya dengan nada penuh empati dan determinasi.
 

Pemimpin Perempuan Dunia Islam Bicara Perdamaian
 

Momen ini juga mencatat sejarah: untuk pertama kalinya, seorang perempuan memimpin PUIC. Dalam posisinya sebagai Presiden baru PUIC, Puan menyerukan agar kekuatan kolektif dunia Islam menjadi kontributor nyata bagi perdamaian dan kesejahteraan global.

 

“Mari kita tunjukkan bahwa dunia Islam bukan hanya bagian dari sejarah, tapi penentu masa depan yang damai dan sejahtera,” katanya tegas.

 

Dengan suara mantap, Puan menutup forum bergengsi ini:

 

“Dengan mengucap Alhamdulillahi Rabbil Alamin, saya nyatakan Konferensi ke-19 PUIC secara resmi ditutup.”
 

Jakarta Menjadi Panggung Diplomasi Islam
 

Rangkaian Konferensi PUIC selama sepekan di Jakarta memperlihatkan transformasi peran Indonesia sebagai pemimpin aktif di antara negara-negara Islam. Tak sekadar tuan rumah, Indonesia kini menjadi navigator moral, diplomatik, dan kemanusiaan di tengah dunia yang penuh gejolak.rajamedia

Komentar: