Puan Geram! Dunia Medis Tercoreng Kasus Kekerasan Seksual di RSHS

RMBANTEN.COM -  Raja Media, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani pasang badan buat korban kekerasan seksual di lingkungan pendidikan kedokteran. 
 

Kasus yang menyeret dokter spesialis peserta didik (PPDS) di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, bikin Puan murka. Ia mendesak evaluasi total sistem pengawasan dunia medis yang selama ini dianggap steril.
 

“Ini bukan cuma tamparan, tapi hantaman keras buat dunia kedokteran kita,” cetus Puan, Kamis (10/4).

Ia mempertanyakan ke mana pengawasan kampus, rumah sakit, hingga lembaga profesi, sampai bisa terjadi kejadian segelap ini.
 

Negara Harus Pasang Badan!
 

Menurut Puan, negara tak boleh cuma jadi penonton. Korban dan keluarganya harus dipeluk, bukan dibiarkan berjuang sendiri.
 

“Pendampingan psikologis, sosial, sampai hukum itu wajib. Negara harus berpihak ke korban!”
 

Puan tak mau kasus ini cuma jadi headline sesaat. Ia menegaskan pentingnya sistem pelaporan dan pengawasan yang betul-betul jalan. Bukan sekadar formalitas di atas kertas.
 

Bukan Cuma Soal Skil, tapi Moral!
 

Puan juga menyorot soal arah pendidikan kedokteran yang terlalu fokus pada kompetensi teknis tapi abai pada nilai kemanusiaan.
 

“Kita butuh dokter yang bukan cuma jago skalpel, tapi juga punya integritas, empati, dan sadar ruang aman,” ujarnya tegas.
 

DPR Siaga, Tak Akan Diam
 

DPR, kata Puan, akan mengawasi ketat penanganan kasus ini. Ia juga mendorong Kemenkes dan kampus-kampus kedokteran untuk membenahi sistem dari hulu ke hilir.
 

“Jangan biarkan kekerasan seksual jadi hantu di ruang pendidikan dan pelayanan publik! Negara harus hadir, menegakkan hukum, dan menjamin rasa aman—terutama bagi perempuan dan anak-anak,” pungkas cucu Bung Karno itu.