PKS Umumkan Pengurus Baru! Muzzammil Janji Bikin Partai Makin Tangguh dan Progresif!

RMBANTEN.COM - Jakarta, Polkam – Mesin politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai dipanaskan! Di bawah komando Presiden PKS Almuzzammil Yusuf, partai dakwah itu resmi mengumumkan struktur lengkap Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS periode 2025–2030, Senin (23/6), dalam konferensi pers di Kantor DPTP PKS, Jakarta.
Dengan gaya tenang tapi menusuk, Muzzammil menegaskan bahwa struktur baru ini bukan sekadar rotasi jabatan. Tapi bagian dari strategi besar PKS untuk menjawab tantangan kebangsaan dan menjadikan PKS partai modern yang responsif terhadap zaman.
“PKS akan melangkah lebih tangguh, lebih progresif, dan lebih siap menjawab rakyat Indonesia. Ini bentuk keseriusan kami membangun partai yang responsif, inklusif, dan relevan,” tegasnya.
Kader Lama, Wajah Baru
Susunan pengurus baru ini mencerminkan campuran antara kader lama yang teruji dan generasi muda yang energik. Muzzammil sendiri tetap dipercaya sebagai Presiden PKS. Muhammad Kholid diplot sebagai Sekjen, sedangkan Noerhadi mengisi posisi Bendahara Umum.
Figur-figur seperti Dr. Mardani Ali Sera, Anis Byarwati, Haru Suandharu, dan Netty Prasetiyani tetap mengisi posisi strategis di bidangnya masing-masing. Menariknya, muncul juga nama-nama baru seperti dr. Gamal dan Ahmad Fathul Bari yang dikenal aktif di media sosial.
Mesin Politik Disetel Ulang
Tak tanggung-tanggung, kepengurusan DPP PKS dibagi hingga lebih dari 25 bidang strategis, dari Advokasi Partai, Ekonomi Kreatif, hingga Perubahan Iklim dan Kepanduan. Bidang Pemenangan Pemilu masih digenggam Mardani Ali Sera—tanda PKS masih all out hadapi 2029!
Ada juga Badan Diplomasi dan Pembinaan Luar Negeri yang dikepalai Syahrul Aidi, menunjukkan sinyal PKS ingin lebih aktif di isu-isu global. Bahkan sampai Kantor Staf Presiden internal partai pun dibentuk, dengan Pipin Sopian sebagai nahkoda.
Uji Coba Mesin Kekuasaan?
Meski tidak berada di lingkaran pemerintahan, PKS tampaknya sedang memanaskan mesin untuk 2029. Beberapa pengamat membaca manuver ini sebagai upaya positioning PKS sebagai partai oposisi yang siap naik level.
Dengan tagline “lebih progresif dan responsif”, PKS tampaknya ingin keluar dari zona nyaman sebagai partai pengkritik. Mereka mulai bicara layanan publik, ekonomi kreatif, bahkan lingkungan hidup.
“Kami kombinasikan kaderisasi dan profesionalitas. Ini bukan soal siapa dekat siapa, tapi soal siapa siap kerja dan layak diberi amanah,” ujar Muzzammil, menohok.
Parpol Hijau Siap Bertarung
PKS tampaknya bersiap menjadi kekuatan politik yang lebih cair, lebih komunikatif, dan lebih masuk ke ruang publik digital. Di tengah derasnya arus polarisasi, PKS ingin hadir bukan hanya sebagai partai dakwah, tapi partai pelayanan.
Apakah ini sinyal PKS akan jadi rebutan koalisi menuju 2029? Atau mereka sedang mengincar poros sendiri?
Yang jelas, dengan susunan pengurus yang full power, partai ini tak lagi sekadar siap dakwah—tapi siap tarung!
Ékobis 5 hari yang lalu

Ékobis | 4 hari yang lalu
Info haji | 4 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Ékobis | 2 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Gaya Hirup | 2 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu