Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Meradang! Hasto: Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Cederai Rasa Keadilan

Laporan: Raja Media Network
Kamis, 02 November 2023 | 00:25 WIB
Pencopotan baliho Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud di Bali. (Foto: Repro)
Pencopotan baliho Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud di Bali. (Foto: Repro)

RMBanten.com - Polhukam -  PDI Perjuangan meradang terkait dengan pencopotan baliho bakal calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Terlebih pencopotan baliho terjadi ketika Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja kei Bali.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bahkan mengatakan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud telah mencederai rasa keadilan.

"Respons yang ada di masyarakat sangat menguatkan kami bahwa demokrasi yang disampaikan untuk menyampaikan ekspresi melalui pemasangan bendera-bendera parpol yang ada di KPU telah ditetapkan bersama peserta pemilu dengan kemudian juga baliho termasuk Pak Ganjar-Prof Mahfud, itu turun dan mencederai rasa keadilan," ujar Hasto di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Rabu (1/11).

Menurut Hasto adanya respon masyarakat terkait penurunan baliho capres cawapres dan juga bendera partai di Bali, mempertontonkan adanya penyelewengan kekuasaan.

"Tapi respon dari masyarakat luas semakin menguatkan dan menguatkan kami bahwa abuse of power tidak bisa dilakukan di dalam iklim demokrasi yang baik," ujarnya.

Hasto lantas menyinggung soal pertemuan Jokowi yang mengumpulkan para penjabat kepala daerah.

"Sebelumnya, Bapak Presiden mengumpulkan para PJ ya, dan kemudian memberikan berbagai arahan, bahwa seluruh pejabat gubernur dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya," jelasnya.

"Tapi terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan, karena terjadinya politik diskriminasi apa yang terjadi dengan kehadiran dengan Bapak Presiden di Sumbar dengan yang terjadi di Bali ternyata dua hal yang sangat kontradiktif," demikian tutup Hasto.rajamedia

Komentar: