Menkop Budi Arie Minta Korpri Infra Junjung Transparansi dan Akuntabilitas

RMBANTEN.COM - Jakarta, Koperasi – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyambut baik terbentuknya Koperasi Karyawan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Korpri Infra). Namun, ia menegaskan pentingnya prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam operasional koperasi.
Koperasi Harus Jadi Pilar Kesejahteraan
Budi Arie menyebut koperasi karyawan K/L harus mampu menjawab kebutuhan riil anggotanya. Apalagi, koperasi ini berada di lingkungan kementerian strategis seperti Kemenko Infrastruktur.
“Sebagai koperasi yang baru berdiri, harapan kami adalah dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan karyawan, kompilator, dan investor,” ujar Budi saat peresmian Korpri Infra di acara International Conference on Infrastructure 2025, di JCC, Rabu (11/6/2025).
Ia juga menegaskan akan melakukan supervisi ketat agar koperasi tersebut benar-benar memberi manfaat dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Investigasi Koperasi K/L Terus Jalan
Menurut Budi, Kemenkop terus melakukan pengawasan terhadap koperasi karyawan di lingkungan K/L. Investigasi akan tetap berjalan jika ditemukan kejanggalan.
“Kami tetap menjaga integritas. Setelah tanggal 15 setiap bulannya, seluruh koperasi karyawan di lingkungan kementerian dan lembaga diperiksa,” ungkapnya.
Dia berharap, koperasi seperti Korpri Infra bisa menjadi contoh bagaimana koperasi bisa berkontribusi langsung pada sektor strategis, khususnya infrastruktur.
Ada 1.500 Lebih Koperasi di Sektor Transportasi
Budi menyebut, data 2024 mencatat jumlah koperasi aktif di sektor infrastruktur mencapai ribuan unit. Mulai dari usaha konstruksi, real estate, hingga pengadaan listrik dan gas.
“Transportasi dan pergudangan saja ada 1.508 unit koperasi aktif,” ujarnya.
Potensi Koperasi di Jalan Tol dan Energi Terbarukan
Budi juga menyinggung peluang besar koperasi di sektor infrastruktur, termasuk pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, dan proyek energi baru terbarukan.
Salah satu contoh, kata dia, adalah kerja sama antara Kopel Infrastruktur (anak usaha koperasi karyawan Bulog) dan PT Hutama Karya dalam penyediaan bahan konstruksi untuk proyek infrastruktur.
“Koperasi bisa jadi penyedia bahan, pembiayaan proyek kecil-menengah, bahkan bagian dari pembangunan rumah lewat program 3 juta rumah,” paparnya.
Sejalan dengan Visi Presiden Prabowo
Menkop menyebut peran koperasi dalam pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun 80.000 Kopdes/kel Merah Putih di seluruh Indonesia.
“Termasuk Kopdes/kel Merah Putih di desa yang bisa bantu bangun gerai sembako, simpan pinjam, klinik, dan logistik,” ucapnya.

AHY: Ini Strategi Ekonomi Progresif
Sementara itu, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turut hadir, mengatakan bahwa pembentukan Korpri Infra adalah langkah progresif.
“Kehadiran koperasi ini menjadi inisiatif baru yang bisa membuka peluang pembangunan infrastruktur yang vital,” ujar AHY.
Ia juga menilai kolaborasi komunitas dan dunia usaha, termasuk investor dari dalam dan luar negeri, menjadi bagian penting dalam strategi ekonomi nasional ke depan.
“Kreativitas dan adaptabilitas adalah kunci agar koperasi bisa bertahan di tengah perubahan zaman,” pungkas AHY.
✍️ Humas Kemenkop
📲 Sumber resmi: @kemenkop
Ékobis 4 hari yang lalu

Warta Banten | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Pulitik Jero | 5 hari yang lalu
Kaamanan | 1 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Ékobis | 2 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Pulitik Jero | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 3 hari yang lalu