Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Mengecewakan! Garuda Alami Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji 47,5 Persen

Laporan: Raja Media Network
Selasa, 21 Mei 2024 | 04:53 WIB
Ilustrasi Jemaah haji Indonesia memasuki pesawat Garuda Indonesia sedang. (Foto: Dok Garuda Indonesia)
Ilustrasi Jemaah haji Indonesia memasuki pesawat Garuda Indonesia sedang. (Foto: Dok Garuda Indonesia)

RMBANTEN.COM - Info Haji, Jakarta - Tingginya angka keterlambatan penerbangan pada pekan pertama, terutama oleh Maskapai Garuda Indonesia disayangkan Kementerian Agama.

Hasil evaluasi Kemenag keterlambatan penerbangan Garuda mencapai angka 47,5 persen. Sementara maskapai Saudi Airlnes lebh rendah 18,06 persen.

Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dalam evaluasi satu pekan penerbangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci, Senin (20/5).

Dikatakan Anna, pemberangkatan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung satu pekan. Kelompok Terbang (kloter) pertama pada sejumlah embarkasi diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Hingga saat ini, terhitung ada 152 kloter yang sudah diterbangkan dari Tanah Air ke Tanah Suci.

"Satu pekan pertama, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%,” ujarnya.

Dijelaskan Anna, dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit.

"Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.

 Maskapai pertama akan memberangkatkan 109.072 jemaah yang tergabung dalam 294 kloter. Sisanya, 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.

"Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan,” sebut Anna.

Senada Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, keterlambatan paling lama Garuda Indonesia sampai tiga jam 50 menit. Ini belum termasuk sejumlah penerbangan yang dimintakan perubahan jadwal oleh pihak Garuda Indonesia.

"Dalam sepekan ini ada beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05,” jelasnya.

“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama adalah 47 menit,” sambungnya.

Saiful berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan. Sebab, keterlambatan keberangkatan, apalagi hingga hitungan jam dan bahkan sampai terjadi perubahan jadwal, hal itu akan berampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Makkah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering.

"Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jemaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu,” demikian tutup Saiful melansir laman Kemenag.rajamedia

Komentar: