Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Korupsi Minyak Rp193,7 T! Sahroni: Jangan Cuma Tangkap, Sita Asetnya!

Laporan: Raja Media Network
Kamis, 27 Februari 2025 | 19:45 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. - DOK. DPR/RMN -
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. - DOK. DPR/RMN -

RMBANTEN.COM - Jakarta, 27 Februari 2025 – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, geram soal skandal megakorupsi di PT Pertamina Patra Niaga yang bikin negara tekor Rp193,7 triliun. 
 

Ia mendukung penuh Kejaksaan Agung (Kejagung) buat sikat habis pelakunya, termasuk petinggi Pertamina dan pihak swasta yang terlibat.
 

"Saat ini kan Presiden Prabowo tengah melakukan efisiensi anggaran, makanya penegak hukum harus makin serius lagi dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi," tegas Sahroni, Rabu (26/2).
 

Politisi NasDem ini juga menegaskan bahwa penangkapan tersangka saja nggak cukup! Aset mereka harus disita dan uang negara yang dirampok harus dikembalikan!
 

"Kejagung harus maksimalkan pengembalian kerugian negara. Sita aset-aset para pelaku! Kalau cuma menangkap pelaku, itu masih sangat kurang," geramnya.
 

Menurut Sahroni, duit rakyat yang dijarah ini harus balik ke kas negara biar bisa dipakai buat program kesejahteraan rakyat. Selain itu, pencegahan korupsi harus diperkuat supaya kejadian serupa nggak keulang lagi.
 

"Pokoknya, penegak hukum harus prioritaskan pencegahan dan pengawasan. Itu satu-satunya cara mengawal program efisiensi anggaran yang tengah berlangsung," tegasnya.
 

Modus Korupsi: Impor Minyak & Manipulasi Data
 

Kasus ini bermula dari kewajiban Pertamina buat nyerap minyak dari dalam negeri sebelum impor. Tapi, para tersangka main akal-akalan dalam rapat Optimasi Hilir (OH) buat nurunin produksi kilang dalam negeri.
 

Akibatnya, produksi minyak bumi lokal malah nggak terserap, dan Pertamina lebih banyak impor lewat broker. Nah, di sinilah dugaan korupsi terjadi!
 

Total kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun, yang terdiri dari:

✅ Kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri: Rp35 triliun
✅ Kerugian impor minyak mentah lewat broker: Rp2,7 triliun
 

Kebijakan yang harusnya menguntungkan negara malah dijadikan lahan bancakan para mafia minyak.
 

Tujuh Tersangka Sudah Diamankan, Siapa Lagi?
 

Kejagung udah menetapkan 7 tersangka dalam kasus ini, yang terdiri dari petinggi Pertamina dan pihak swasta:

1️⃣ Riva Siahaan (RS) – Dirut PT Pertamina Patra Niaga
2️⃣ Sani Dinar Saifuddin (SDS) – Direktur Feedstock and Product Optimization PT KPI
3️⃣ Yoki Firnandi (YF) – Dirut PT Pertamina Internasional Shipping
4️⃣ Agus Purwono (AP) – VP Feedstock Management PT KPI
5️⃣ Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
6️⃣ Dimas Werhaspati (DW) – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa & PT Jenggala Maritim
7️⃣ Gading Ramadhan Joedo (GRJ) – Komisaris PT Jenggala Maritim & Direktur PT Orbit Terminal Merak
 

Kasus ini masih terus dikembangkan, dan bisa jadi bakal ada tersangka baru. Kejagung diminta gas terus, jangan kasih ampun!
 

Kejagung Diminta Sikat Sampai Akar-Akar!
 

Megakorupsi ini jelas bikin rakyat geram! Duit ratusan triliun yang harusnya buat pembangunan malah dirampok berjamaah.
 

Sahroni menegaskan, pembersihan di tubuh Pertamina harus total! Jangan sampai kasus ini cuma jadi tontonan sesaat tanpa hasil nyata.
 

"Kalau mau bersih-bersih, jangan setengah-setengah! Sikatt!" tutupnya.rajamedia

Komentar: