Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Carok KMY Gegerkan Publik, Paguyuban Madura: Jangan Seret ke Ranah Etnis!

Laporan: Raja Media Network
Senin, 10 Februari 2025 | 21:12 WIB
Ketua Paguyuban Warung Sembako Madura, Abdul Hamied --
Ketua Paguyuban Warung Sembako Madura, Abdul Hamied --

RMBANTEN.COM - Jakarta, 10 Februari 2025 – Beredarnya surat yang mengatasnamakan Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) dan menantang carok terhadap kelompok etnis Papua di Yogyakarta disesalkan Paguyuban Warung Sembako Madura. 
 

Ketua Paguyuban Warung Sembako Madura, Abdul Hamied menegaskan bahwa surat viral tersebut sangat merugikan nama baik etnis Madura serta komunitas pengusaha warung sembako Madura yang telah lama berkontribusi terhadap perekonomian rakyat Indonesia.

 

Identitas Etnis Jangan Dibawa ke Ranah Kriminalitas

 

Dalam keterangannya, Hamied menekankan bahwa persoalan kriminalitas harus diselesaikan sesuai hukum, bukan dijadikan konflik etnis yang bisa memperkeruh keadaan.
 

"Kami sangat menyayangkan adanya surat ini. Persoalan kriminalitas harus diselesaikan sesuai hukum yang berlaku, bukan dengan menggeneralisasi menjadi konflik etnis. Madura telah memiliki pengalaman kelam dengan konflik etnis, dan kami tidak ingin hal itu terulang kembali," ujarnya, Senin (10/2).
 

Hamied juga mengingatkan bahwa konflik berbasis etnis sangat berbahaya dan bisa berujung pada kekerasan yang lebih luas. Ia mengimbau agar semua pihak tidak mudah terprovokasi dan tetap mengedepankan prinsip hukum serta kemanusiaan.
 

"Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan pendekatan damai, bukan dengan memperhadapkan identitas etnis tertentu terhadap etnis lainnya," lanjutnya.
 

KMY Jangan Tarik Masalah ke Ranah Etnis
 

Hamied juga mengkritisi sikap KMY yang menarik masalah ini ke ranah etnis, padahal ini lebih tepat disebut sebagai masalah kriminalitas individu.
 

"Jika ada kejadian yang merugikan warga, sebaiknya segera melaporkannya kepada aparat setempat. Tidak perlu melibatkan sentimen etnis yang bisa menimbulkan konflik horizontal yang lebih luas. Ini adalah langkah yang jauh lebih bijak dan bertanggung jawab," tegasnya.
 

Ia juga menegaskan bahwa KMY bukan bagian dari Paguyuban Warung Sembako Madura, sehingga pernyataan mereka tidak mewakili seluruh komunitas pengusaha warung sembako Madura.
 

"Jangan sampai tindakan mereka menggeneralisasi seolah-olah ini adalah permasalahan seluruh pengusaha warung sembako Madura. Komunitas kami telah berkontribusi besar dalam membangun ekonomi lokal dan menjaga hubungan harmonis dengan berbagai pihak," tambahnya.
 

Seruan Dialog dan Peran Kepolisian dalam Mencegah Konflik
 

Karena persoalan ini sudah membawa nama etnis, Hamied berharap tokoh-tokoh Madura dan Papua di Yogyakarta dapat segera duduk bersama untuk berdialog dan mencari solusi damai.
 

"Kami mengajak semua tokoh masyarakat, baik dari komunitas Madura maupun Papua, untuk membuka ruang diskusi bersama. Mari kita temukan solusi terbaik tanpa harus memperkeruh situasi. Kita harus menjaga harmoni dan keberagaman sebagai bagian dari semangat Bhineka Tunggal Ika," tegasnya.
 

Hamied juga mendorong pihak kepolisian untuk lebih aktif dalam mendeteksi tindakan kriminal dan melakukan pendekatan persuasif guna mencegah eskalasi yang lebih besar.
 

Dengan ajakan ini, diharapkan masyarakat dapat tetap menjaga persatuan dan keharmonisan antar etnis di Yogyakarta serta tidak terprovokasi oleh narasi yang memperkeruh keadaan.rajamedia

Komentar: