Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Bahaya Polisi Labil! Komisi III Minta Polri Perketat SOP Senpi Anggota

Laporan: Raja Media Network
Selasa, 10 Desember 2024 | 14:47 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. [Foto: Repro/RMN]
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. [Foto: Repro/RMN]

RMBANTEN.COM - Polkam, Jakarta - Mengingat maraknya fenomena penyalahgunaan senpi oleh oknum Polisi. Polri diminta untuk memperketat SOP dan pengawasan penggunaan senjata api (Senpi).


Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dalam keterangannya, dikutip Selasa(10/12).


"Kalau polisi sama sekali tidak mengantongi senpi rasanya mustahil. Tingkat kriminal kita masih sangat tinggi dan sadis," ujar Sahroni.


Dengan adanya fenomena penyalahgunaan senpi oleh oknum Polri, kata Sahrono,  harus disikapi dengan segera jajaran Polri terutama dalam meningkatkan pengawasan dan evaluasi penggunaan senjata api.


Politisi dari Fraksi NasDem itu menilai bahwa anggota Polri memang masih membutuhkan senpi, mengingat begal, pembunuhan, pencurian, masih marak di mana-mana. Terutama satuan Reskrim, harus tetap memiliki senpi untuk memberikan efek psikologis kepada para pelaku kriminal di lapangan


"Yang perlu diperhatikan adalah penggunaannya. Harus diawasi ketat psikologis pemegangnya dan dilakukan screening ketat secara berkala," ujar Sahroni.


"Nantinya polisi yang membawa senpi merupakan mereka yang stabil secara mental dan profesional dalam bekerja," sambungnya.


Sahroni menegaskan bahwa memang tidak semua anggota bisa membawa senpi. Seperti yang urusannya tidak berhadapan dengan potensi kriminal yaitu pelayanan masyarakat


"Tapi untuk yang berhadapan dengan pelaku kriminal, apalagi bandar-bandar narkoba yang kerap melawan kalau ditangkap, itu tetap mesti bawa senpi. Kalau tidak aparat kalah sama pelaku kejahatan," ujarnya.


Sahroni juga berharap kepada para aparat, untuk tidak bertindak gegabah dalam melihat suatu kejadian.


"Yang paling penting saya ingatkan kepada seluruh aparat, untuk tidak bertindak secara gegabah. Jangan membuat keputusan asal, nyawa orang taruhannya," demikian tutup Sahroni menegaskan.rajamedia

Komentar: