Kota Lhokseumawe Tiru Inovasi PBG 10 Jam dari Kota Tangerang

RMBANTEN.COM - Tangerang, 15 Februari 2025 – Inovasi Transformasi Layanan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maksimal 10 jam dari sebelumnya 45 hari yang diterapkan di Kota Tangerang terus menjadi perbincangan di tingkat nasional. 
 

Setelah mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), inovasi ini menarik perhatian banyak daerah lain, termasuk Kota Lhokseumawe, Aceh.
 

Tertarik untuk mengadopsi inovasi ini, rombongan Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor Pemkot Tangerang, Jumat (14/2). Rombongan ini diterima langsung oleh Pj Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin.
 

Dukungan Pemkot Tangerang
 

Dalam pertemuan tersebut, Nurdin, yang juga merupakan putra daerah Aceh, menyampaikan apresiasinya atas upaya Pemkot Lhokseumawe dalam meningkatkan layanan PBG di daerahnya.
 

"Kami menyambut baik upaya Pemkot Lhokseumawe dalam percepatan pelayanan PBG. Tentunya Pemkot Tangerang siap membantu dan memfasilitasi segala hal yang dibutuhkan agar inovasi ini juga bisa dinikmati oleh masyarakat di Tanah Rencong," ujar Nurdin di Ruang Rapat Wali Kota Tangerang.
 

Mantan Bupati Aceh Jaya itu juga berharap diskusi dan studi tiru ini dapat memberikan manfaat bagi kedua daerah dalam meningkatkan pelayanan publik.
 

"Sangat penting bagi pemerintah daerah untuk saling bertukar ide, gagasan, serta inovasi agar bisa terus berkembang demi kemaslahatan masyarakat," tambahnya.
 

Lhokseumawe Siap Adopsi Inovasi Tangerang
 

Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, menyatakan bahwa inovasi percepatan layanan PBG di Kota Tangerang adalah salah satu yang pertama di Indonesia dan sangat layak dijadikan contoh.
 

"Kami harus belajar banyak dari Pemkot Tangerang dan berharap inovasi ini bisa segera diadopsi di Lhokseumawe. Terima kasih kepada Pj Wali Kota Tangerang yang telah menerima kami. Semoga ke depan ada program-program lain yang juga bisa kami pelajari dan terapkan," ungkap A. Hanan.
 

Dengan adanya sinergi ini, diharapkan percepatan layanan perizinan bangunan dapat diterapkan lebih luas di berbagai daerah, meningkatkan efisiensi pelayanan publik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah.