CSIIS: Pilpres Kemungkinan Dua Pasang Prabowo-RK Vs Ganjar-ET
RMBanten.com, Politik - Jelang Pemilu 2024, dinamika bakal calon presiden dan wakil presiden, semakin menghangat.
Terbaru kemunculan Gubernur Jabar yang tetiba berbaju kuning dan menjadi kader Partai Golkar tambah meramaikan konstelasi bacalon terebut.
Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Moh Sholeh Basyari menyatakan, untuk posisi bacawapres Erick Thohir (ET) adalah yang paling kuat.
"Arus dukungan yang semakin kuat kepada ET hampir memastikan posisinya sebagai cawapres," terang Sholeh Basyari, Jumat (20/1).
Pertanyaannya capresnya siapa? kata Sholeh, Ganjar Pranowo masih yang paling kuat.
Indikatornya kata Sholeh, melunaknya Megawati kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan anaknya Puan Maharani yang menyatakan tidak harus dia capresnya.
"Ini jelas menjadi indikator utama menguatnya Ganjar sebagai Capres dari PDIP," ujarnya.
Bahkan kata Sholeh, dalam diskusi terbatas CSIIS, tersampaikan bahwa PDIP mengkrucut ke Ganjar Pranowo dan disambut partai non palemen Hanura dan Perindo.
Sedangkan Erick Thohir memperoleh amunisi dari PPP dan PAN.
Prabowo-RK
Lebih lanjut kata Sholeh, pasangan tersebut akan mendapat lawan seimbang dari politisi kawakan Prabowo Subianto yang nampaknya akan meminang Ridwan Kamil.
"Paket ini akan diusung oleh Gerindra dan Golkar. Paket ini juga akan berpeluang mendapat dukungan dari PKB, PKS dan Demokrat," katanya.
Sholeh menjelaskan secara genetik paket Prabowo-RK dapat ditelusuri dari pendekatan klan orde baru.
Lalu bagaimana dengang PKB? Sholeh menyebut patut diduga Muhaimin Iskandar sudah tersandera dengan Prabowo.
"Cak Imin akan ikut Prabowo, karena dijanjikan sebagai King Maker, dengan paket Prabowo presiden dan Cak Imin menjadi ketua MPR atau DPR," ujarnya.
Lebih lanjut Sholeh melihat bahwa pasangan yang disebutkannya akan terus bergerilya untuk memperoleh dukungan optimal.
Sementara melihat polemik statemen Cak Nun paska kunjungan Prabowo, Kata Sholeh bisa jadi variabel tidak langsung dari gimik politik.
Sedangjab terkait Anies Baswedan, aktivis muda NU tidak menanggapinya terkait peluangnya di Pemilu 2024.
"Anies sudah tidak menarik lagi karena basisnya tidak ada, dukungan nggak jelas pun partai dan juga pemodalnya," demikian Sholeh.
Parlemen 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu