Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

Anaknya Terseret Kasus Perundungan, Vincent Serahkan ke Penyidik

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 22 Februari 2024 | 22:29 WIB
Artis Vincent Rompies. (Foto: Dok Pojok Satu)
Artis Vincent Rompies. (Foto: Dok Pojok Satu)

RMBANTEN.COM - Tangsel, Hukrim - Artis Vincent Rompies menyampaikan pihaknya kooperatif dalam kasus yang diduga melibatkan anaknya menjadi pelaku perundungan atau bullying dan penganiayaan di Binus School Serpong.

Diketahui Vincet mendatangi Polres Tangerang Selatan hari ini, Kamis 22 Februari.

"Sangat kooperatif dan kinerjanya saya sangat mengapresiasi dari kinerja dari temen-temen kepolisian di Polres Tangsel ini insya Allah berjalan lancar," uajar pincent awak media, Kamis (22/2).

Terkait motif anaknya diduga melakukan bullying dan penganiayaan, pihaknya menyerahkan kepada penyidik.

"Nanti kita lihat aja deh dari hasilnya, seperti apa, sekali lagi saya menghargai proses yang diambil dari Kapolres," ucapnya.

Diketahui, penyidik Reskrim Polres Tangerang Selatan kembali memeriksa saksi dalam dugaan bullying dan penganiayaan siswa Binus Serpong.

Kasi Humas Polres, Iptu Wendi mengatakan delapan saksi yang diperiksa hari ini.

"Hari ini delapan orang saksi yang diperiksa," terangnya.

Namun pihaknya belum menjelaskan siapa saja dari delapan saksi itu.

Kasus dugaan bullying dan penganiayaan oleh siswa Binus Serpong kini telah naik statusnya ke tahap penyidikan.

Dukung penuntasan kasus perundungan

Diberitakan sebelumnya, Binus School Serpong mendukung penuntasan kasus perundungan atau bullying yang melibatkan anak artis Vincent Rompies dan pejabat. Binus  mengklaim selalu mengecam kekerasan fisik, verbal, dan emosional, baik di dalam maupun lingkungan luar sekolah.

Hubungan Masyarakat Binus School Education Haris Suhendra mengatakan pihaknya  menghargai adanya simpati publik yang begitu tinggi pada insiden kekerasan terhadap siswa Binus School Serpong.

"Kejadian ini sangat berat bagi korban dan orangtua korban, dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah. Doa dan dukungan kami tertuju untuk korban dan keluarga,” katanya dalam keterangan kepada wartawan.

Binus School kata Haris menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.

"Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah,” ucapnya.

"Menghadapi insiden ini, kami selaku pihak sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya kami untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak,” pugkasnya.rajamedia

Komentar: