KLH Kebut Dekontaminasi Cs-137 di Cikande, Fokus Lindungi Warga dari Radiasi!

RMBANTEN.COM - Serang, KLH - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mempercepat langkah mitigasi dan dekontaminasi radioaktif di kawasan industri dan permukiman Cikande, Kabupaten Serang, Banten. 
 

Langkah cepat ini dijalankan oleh Satgas Penanganan Cesium-137 (Cs-137) demi memastikan keselamatan warga dan keberlangsungan aktivitas industri.
 

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, menegaskan bahwa percepatan ini merupakan instruksi langsung Menteri Lingkungan Hidup.
 

“Paling lambat Desember seluruh lokasi terkontaminasi sudah aman,” ujar Rasio di Serang, Selasa (28/10).
 

21 Pabrik Sudah Bersih, Warga Direlokasi Sementara
 

Dari 22 pabrik yang sempat terdeteksi paparan Cs-137, 21 di antaranya telah selesai didekontaminasi dan kembali beroperasi normal. Selain itu, Satgas juga menuntaskan pembersihan di 12 titik lain seperti lahan kosong, lapak barang bekas, dan area permukiman.
 

Fokus utama kini tertuju pada dua zona merah di Kampung Barengkok, Desa Sukatani, yang berada di tengah pemukiman padat. Sebanyak 91 warga telah direlokasi sementara untuk mempercepat proses dekontaminasi sekaligus mencegah paparan debu radioaktif.
 

Libatkan TNI, BRIN, dan Pemkab Serang
 

Relokasi dan pembersihan dilakukan sesuai prosedur keamanan radiasi dengan melibatkan TNI AD, BRIN, Brimob, dan Pemkab Serang. Hingga kini, lima dari 12 lokasi telah dinyatakan bersih, sementara tujuh lainnya masih dalam tahap dekontaminasi lanjutan.
 

“Kami apresiasi dukungan warga dan semua pihak karena membantu mempercepat pemulihan lingkungan,” kata Rasio.
 

32 Ribu Kendaraan Diperiksa
 

Satgas juga telah memeriksa lebih dari 32 ribu kendaraan menggunakan alat Radiation Portal Monitoring (RPM). Hasilnya menggembirakan — tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi membawa Cs-137 sejak pekan lalu, menandakan penyebaran radioaktif di udara mulai terkendali.
 

Komitmen KLH: Semua Lokasi Aman Sebelum Akhir Tahun

Dengan dukungan lintas lembaga dan masyarakat, KLH menargetkan seluruh area terdampak bersih total sebelum akhir Desember 2025. 

 

“Keselamatan warga menjadi prioritas utama,” tegas Rasio Ridho Sani.