DPR Desak Manajemen Krakatau Steel Buka-Bukaan Restrukturisasi Utang Rp 28 T

RMBANTEN.COM - Jakarta, Legislator - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto meminta manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terbuka mengenai perkembangan restrukturisasi utang perusahaan yang mencapai US$1,7 miliar atau setara Rp28,37 triliun.
Desakan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Adisatrya menekankan bahwa sebagai industri strategis nasional, kondisi Krakatau Steel menjadi barometer penting bagi perekonomian Indonesia. Ia meminta penjelasan transparan mengenai langkah efisiensi dan restrukturisasi yang dijalankan perusahaan.
"Industri baja merupakan salah satu sektor strategis yang menopang banyak industri lainnya. Begitu penting industri baja ini bagi perekonomian nasional," ujar Adisatrya dalam pembukaan rapat.
Utang Menumpuk, Rugi Berlanjut
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, Krakatau Steel masih terbebani utang sebesar US$1,7 miliar. Meski pendapatan usaha naik 3,63 persen menjadi US$460,82 juta, perusahaan tetap mencatatkan rugi bersih US$107,11 juta atau sekitar Rp1,74 triliun.
Manajemen Krakatau Steel yang diwakili Direktur Utama Muhammad Akbar Djohan menyatakan optimisme dapat menekan utang hingga US$1,1 miliar pada akhir 2025 melalui restrukturisasi dan penyesuaian nilai "haircut" dengan beberapa bank kreditur.
Restrukturisasi Harus Lebih dari Administratif
Adisatrya menekankan bahwa proses restrukturisasi tidak boleh berhenti pada penyesuaian administratif semata. Komisi VI DPR RI ingin memahami secara mendalam perjanjian baru dengan bank kreditur serta strategi efisiensi internal yang dijalankan.
"Komisi VI ingin mendengar perkembangan restrukturisasi utang, apakah sudah ada kesepakatan baru dengan perbankan, dan apa langkah efisiensi yang telah dijalankan," tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Harapan Dukungan Kebijakan
Keterbukaan manajemen Krakatau Steel dinilai kunci bagi DPR untuk merumuskan dukungan kebijakan yang tepat. Komisi VI berkomitmen mendukung perusahaan BUMN baja ini agar dapat bangkit kembali sebagai pilar industri nasional.
Performa keuangan Krakatau Steel hingga semester I-2025 masih menunjukkan tantangan serius dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang menyebabkan penurunan margin laba bruto, meski total aset mengalami kenaikan tipis 0,61 persen menjadi US$2,91 miliar.
Pulitik Jero | 5 hari yang lalu
Kaamanan | 6 hari yang lalu
Patandang | 4 hari yang lalu
Kaamanan | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Kabudayaan | 3 hari yang lalu